Kementrian Perhubungan Pertimbangan Gunakan Kereta Bandara Untuk Penumpang KRL

Kementrian Perhubungan Pertimbangan Gunakan Kereta Bandara Untuk Penumpang KRL

Kementrian Perhubungan Pertimbangan Gunakan Kereta Bandara Untuk Penumpang KRLKementerian Perhubungan dan operator kereta api bandara PT Railink telah mempertimbangkan kemungkinan mengizinkan penumpang jalur komuter di Stasiun Duri di Jakarta Barat untuk menggunakan kereta bandara pada pagi dan sore hari karena kepadatan di stasiun setelah dimulainya operasi kereta bandara yang telah melihat pengurangan jadwal commuter line.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan alokasi sekitar 100 penumpang yang melakukan perjalanan dari Stasiun Duri ke Stasiun Tangerang akan diizinkan menggunakan kereta bandara dengan menggunakan tiket khusus.

Sementara biasanya harga tiket untuk kereta bandara adalah Rp 70.000, penumpang hanya perlu membayar Rp 3.000, harga normal jalur komuter dari Stasiun Duri ke Stasiun Tangerang.

“Harga akan sama dengan tiket commuter line. Kami akan memberikan subsidi [untuk harga tiket] sehingga Railink, sebagai perusahaan swasta, tidak akan menderita kerugian, ”kata Budi menurut kompas.com.

Ruisa, perwakilan dari jalur komuter, menyatakan cemas bahwa layanan kereta bandara datang dengan mengorbankan perjalanan jalur komuter, yang mengangkut lebih banyak penumpang daripada kereta bandara.

Dia mengatakan layanan kereta bandara, yang berlari setiap 30 menit, hanya membawa 100 penumpang.

Penumpang harus menunggu antrean

Di sisi lain, ribuan penumpang commuter line memenuhi platform stasiun menunggu kereta mereka, kata Ruisa.

Penumpang mengeluh tentang pengurangan jadwal jalur komuter Duri-Tangerang dan fasilitas transit yang buruk di Stasiun Duri yang menyebabkan ribuan orang menunggu berjam-jam dan menghadapi kesulitan berpindah kereta.

Sejak 29 Maret, operator commuter line PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) telah menerapkan jadwal yang dimodifikasi untuk rute Duri-Tangerang, mengurangi jumlah perjalanan pulang pergi setiap hari dari 90 ke 80, untuk mengakomodasi kereta bandara.

Dampak dari pengurangan dari lalu linta jalur ini membuat banyak penumpang yang harus menunggu dan berdesak-desakan dalam kurun waktu yang sangat lama. Pihak terkait diminta berbagai penumpang untuk segera menindaklanjuti keluhan ini, karena memang ini menyangkut kenyamanan dan keamanan dari penumpang itu sendiri