Tri Rismaharini Klaim Surabaya Bersih dari Korupsi Saat Ini

Tri Rismaharini Klaim Surabaya Bersih dari Korupsi Saat Ini

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengklaim bahwa kota yang dipimpinnya tersebut saat ini telah bebas dari korupsi. Ia mengatakan berbagai permasalahan korupsi yang ada di area Surabaya telah dapat ditangani dan terselesaikan dengan baik.

Melalui pesan yang dirilis oleh Pemkot Surabaya, Kamis(27/09/2018) lalu, Rimsa mengatakan bahwa pihak Pemkot telah bekerja dan menyelesaikan semua kasus korupsi yang ada di Kota Pahlawan tersebut.

Dilansir melalui surabaya.tribunnews.com, Risma mengatakan “Kami sudah berhentikan semua yang korupsi. Coba cek, nggak ada. Bahkan yang kami proses berhenti ya berhenti. Ada berapa ya? Kasus Merr itu, udah berhenti semua, pungli juga, soal guru SD (pungli) juga kami proses. Bahkan ada yang sampai di pengadilan kami ikuti (proses),”

Lebih lanjut Wali Kota Risma mengatakan bahwa pihaknya memiliki cara khusus sehingga bisa menghentikan berbagai permasalahan mengenai korupsi yang ada dalam lingkup Kota Surabaya.

Himbauan Risma bagi setiap pejabat Pemkot Surabaya mengajak kejaksaan, kepolisian hingga para ahli dari berbagai perwakilan kampus menjadi salah satu cara pencegahan tindak pidana korupsi yang ada dalam lingkup pemeirntahan kota Surabaya dibawah pemerintahan Risma.

Prestasi Wali Kota Risma yang membanggakan

Sejak menjabat, Wali Kota Risma memang dikenal sebagai salah satu pemimpin yang tidak sungkan untuk turun langsung ke lapangan. Berbagai persoalan lapangan coba langsung diamati oleh Wali Kota dari partai PDI-P ini.

Pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu, nama Risma sempat digadang-gadang ikut meramaikan persaingan untuk menduduki posisi DKI-1 kala itu. Meskipun ia memiliki elektibilitas cukup tinggi, namun, Risma memutuskan untuk tetap bertahan dan memimpin Surabaya sesuai dengan masa jabatannya yang akan berakhir pada tahun 2020 mendatang.

Semenjak menjabat sebagai orang nomor satu di Surabaya, Wali Kota Risma terus menorehkan berbagai prestasi yang tidak hanya mendapat apresiasi dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri.

Baru-baru ini, Risma baru saja dianugerahi penghargaan Scroll of Honor UN Habitat saat dirinya berkunjung ke Nairobi, Kenya.

Penghargaan Scroll of Honor UN Habitat ini sendiri merupakan bentuk penghargaan terhadap tokoh dunia yang memiki pengaruh yang sangat besar. Ini menandakan bahwa Risma menjadi salah satu toko Indonesia yang memiliki pengaruh besar dan mendapatkan apresiasi dari luar. Surabaya bangga memiliki mu, bu Risma!

Tim Penyelamat Aset Pemkot Surabaya Siap Menyelamatkan Semua Aset Yang Sedang Bermasalah

Tim Penyelamat Aset Pemkot Surabaya Siap Menyelamatkan Semua Aset Yang Sedang Bermasalah

Tim Penyelamat Aset Pemkot Surabaya Siap Menyelamatkan Semua Aset Yang Sedang Bermasalah

Pemerintah kota Surabaya pada saat ini sedang kelabakan. Apa yang menjadi persoalannya? Itu karena mereka sedang mencoba menyelamatkan beberapa aset milik mereka yang terancam lepas. Dan oleh karena itu, pemerintah Kota Surabaya perlu membuat tim penyelamat aset. Tentunya pembentukan tim penyelamat ini akan bersinergi dengan beberapa jajaran samping di Kota Surabaya dimana tujuan dan tugasnya sangat jelas, menyelamatkan semua aset milik pemerintah kota Surabaya yang bisa saja lepas jika tidak adanya tindakan penyelamatan.

Hal inilah yang disampaikan sangat jelas oleh Tri Rismaharini selaku Wali Kota Surabaya dimana rencananyauntuk bisa membentuk tim penyelamat aset setelah beliau bertemu dengan Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya, Didik Farkhan. Pertemuan ke-2 orang penting di Surabaya tersebut diadakan diruang kerja sang walikota yang terkenal dengan keberaniannya tersebut. Lebih lanjut Risma mengatakan jika pada nantinya, semua anggota dari tim penyelamat tersebut tidak akan hanya beranggotakan orang-orang dari Pemerintah Kota Surabaya saja, melainkan akan ada juga orang-orang dari kejaksaan dan pastinya pihak kepolisian.

Risma juga mengatakan bahwa inilah tim bersama. Risma selain ingin mengajak unsur kejaksaan dan kepolisian, beliau juga ingin mengajak dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) dan juga dari Badan Pertanahan Nasional (BPN). Apa maksud Risma dengan mengajak semua unsur tersebut? Karena Risma menginginkan bahwa tim penyelamat tersebut bisa melengkapi satu sama lain. Selain itu juga hal ini akan menyulitkan orang-orang yang memiliki niat jelek dalam menguasai aset milik pemerintah kota Surabaya pada nantinya.

Tapi tentunya tidak akan mudah untuk bisa dengan cepat melakukan proses sertifikasi semua aset milik pemerintah kota Surabaya apalagi dengan jumlah aset yang sangat banyak. Akan banyak sekali tahapan-tahapan  yang harus dilakukan, disinilah terlihat banyak sekali celah dimana bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang ingin merebut aset tersebut dengan cara tidak benar. Risma juga menuturkan jika sudah ada aset milik mereka sudah berpindah tangan dan ini jelas merugikan mereka.

Terakhir Risma sangat berharap dengan terbentuknya tim penyelamat aset ini, semua aset milik mereka akan bisa terinventarisasikan dengan baik dan pastinya tidak akan lepas dari tangan mereka lagi. Untuk melakukan hal ini, mereka akan berencana untuk melakukan list semua aset yang ada. Dan setelah list aset sudah dirasa lengkap, akan disortir lagi, mana yang akan menjadi prioritas utama mereka.

Pemerintah kota Surabaya dianggap sudah melakukan upaya maksimal agar aset mereka tidak lepas, dan oleh karena itu, Didik Farkhan mengaku jika Kejaksaan Tinggi Surabaya merasa ikut bertanggung jawab dalam hal ini dan siap menempatkan orang-orangnya dalam tim penyelamatan tersebut. Setelah dilist, perkiraan ada 7 aset yang saat ini menjadi prioritas utama mereka. Ini karena 7 aset tersebut mempunyai potensi lepas.

Apa saja aset tersebut? Kolam renang Brantas, aset kerjasama dengan PT. Star, tanah dijalan Upa Jiwa Kelurahan Ngagel Kecamatan Wonokromo, Waduk yang berada dalam kelurahan Babatan Kecamatan Wiyung, Kantor PDAM yang berada di Jalan Basuki Rahmat 119-12, kantor PDAM yang ada di Jalan Prof Mostopo dan Gelora Pancasila yang saat ini berada di Jalan Indragiri. Lebih lanjut, Risma berharap kedepannya semua aset yang ada bisa dilakukan pengamanan. Baik itu pengamanan secara fisik, pengamanan administrasi dan pastinya pengamanan hukumnya.

Surabaya Siap Mengembalikan Warga Asing yang Tidak Legal

Surabaya Siap Mengembalikan Warga Asing yang Tidak Legal

Surabaya Siap Mengembalikan Warga Asing yang Tidak Legal

Permasalahan TKA (Tenaga Kerja Asing) di Surabaya kini sedang meningkat. Semenjak dilegalkannya program Masyarakat Ekonomi ASEAN, kini banyak sekali pekerja asing yang bisa dengan mudahnya masuk ke Indonesia, termasuk ke Surabaya. Pada dasarnya, hal ini tidak akan menimbulkan masalah terlalu signifikan, asalkan mereka memang pekerja yang legal. Namun, permasalahan muncul ketika banyak tenaga kerja asing yang tidak memiliki izin kerja secara legal. Terkadang mereka tidak memilikiizin secara lengkap, dan hal ini merupakan sebuah permasalahan yang besar.

Oleh karena itu, walikota Surabaya, Tri Rismaharini, kini sedang gencar-gencarnya melakukan pengecekan ke setiap pekerja dari Negara asing. Investigasi yang dilakukan pihak pemerintah ini dilakukan untuk mengecek legalisasi dari pekerja asing tersebut.

Untuk melakukan investigasi ini, pihak pemerintah melakukan kerja sama dengan Bakesbanglimas, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, dan juga pihak Imigrasi. Program ini dilakukan untuk memperketat data dari tenaga kerja asing di Surabaya. Selain itu, kepadatan penduduk pun sekaligus dicoba untuk diperkecil, jadi kepadatan kota Surabaya pun bisa ditekan.

surabaya-siap-mengembalikan-warga-asing-yang-tidak-legal2

Beberapa hari yang lalu, pihak pemerintah Surabaya pernah menemukan saah satu pengemis yang berkewarganegaraan Jerman. Dan setelah diselidiki, ternyata izin tinggal yang dimiliki oleh Benjamin Holst tersebut sudah kadaluwarsa. Terlebih lagi, kegiatan mengemis yang dilakukan Holst ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Dan ia pun mengaku pernah melakukan hal ini di Bali beberapa tahun yang lalu.

Ia pun bahkan mengaku bahwa dirinya memanfaatkan penyakit kaki gajah yang ia miliki untuk mengemis dari satu daerah ke daerah lainnya, selama beberapa tahun ini di Indonesia. Namun, hal ini merupakan sebuah pelanggaran, karena sebagai warga Negara asing, tentu saja izin tinggal harus tetap ada dan tidak boleh kadaluwarsa.

Untuk menanggapi hal ini, pihak pemerintah Surabaya langsung menindaklanjuti waga asing yang tidak legal ini. Namun, pihak imigrasi di Surabaya tidak memiliki dana yang cukup untuk memulangkan tenaga kerja asing tersebut ke negaranya. Untuk menanggapi hal ini, Tri Rismaharini akan langsung menghubungi kedutaan Jerman untuk bisa memulangkan kembali warganya.

Namun, apabila tidak ada kelanjutan dalam membahas permasalahan ini, pihak pemerintah Surabaya akan tetap mengusahakan untuk mengembalikan pekerja asing yang tidak legal ke negaranya masing-masing. Program ini akan terus dilanjutkan demi memperketat kelegalan para pekerja di Indonesia, terutama di Surabaya.

Park and Ride, Gedung Solusi Kemacetan di Surabaya

Park and Ride, Gedung Solusi Kemacetan di Surabaya

Park and Ride, Gedung Solusi Kemacetan di Surabaya Surabaya, kini, menjadi salah satu ibu kota yang memiliki penduduk paling padat di Indonesia, selain Jakarta dan juga Bandung. Bukan hanya warga Surabaya saja yang membuat penduduk di sini sangat banyak, tetapi juga semakin banyaknya pendatangnya yang turut memenuhi ibu kota dari Jawa Timur ini. Tentu saja kepadatan penduduk ini adalah salah satu faktor yang membuat kemacetan terus merajalela di Surabaya ini. Kemacetan di jalan raya sudah bukan lagi menjadi hal yang aneh di Surabaya. Banyaknya pengguna kendaraan pribadi dari pada kendaraan umum menjadi penyebab lainnya dari kemacaetan ini. Selain itu, penyebab lainnya pula adalah masih adanya lahan parker yang menggunakan jalan raya. Tentu saja, jalanan yang tadinya dibuat untuk 2 atau 3 mobil, akan semakin sempit apabila salah satu bagiannya digunakan sebagai lahan parker sebuah tempat wisata atau tempat yang selalu ramai akan pengunjung. Untuk mengatasi masalah ini, pihak pemerintah kota Surabaya, kini sedang membicarakan tentang pembuatan gedung khusus untuk parkir yang bertingkat. Tentu saja hal ini bisa menjadi jawaban dan solusi dari masalah kemacetan yang terjadi di Surabaya. Selain itu, untuk tempat-tempat hiburan dan juga tempat yang sering dikunjungi orang, diwajibkan membuat lahan parkkir khusus bertingkat. Jadi, tidak akan ada lagi mobil yang parkir di pinggir jalan, ataupun mobil yang mengantri masuk ke tempat tersebut untuk berebut lahan parkir. Di sisi lain, dengan adanya lahan pakir khusus bertingkat, kini tidak akan ada lagi kemacetan di tempat-tempat hiburan tersebut. Pihak pemerintah kini sedang membuat program pembangunan gedung yang diberi nama Park and Ride. Gedung ini dibuat khusus untuk menjadi lahan parkir khusus untuk tempat-tempat hiburan di sekitarnya. Pihak pemerintah kini sedang membuat dua gedung Park and Ride. Gedung ini kini sudah mencapai 60%, dan direncanakan pada tahun 2017 nanti sudah bisa digunakan oleh warga Surabaya. Diperkirakan, gedung ini bisa mencapai 244 sepeda motor dan 83 mobil, yang terdiri lantai I 244 motor dan 4 mobil, lantai II 36 mobil dan lantai III 43 mobil. Dengan kapasitas tersebut, tentu saja pihak pemerintah berharap semoga cara ini benar-benar bisa jadi solusi yang baik untuk mengatasi masalah kemacetan di Surabaya.

Surabaya, kini, menjadi salah satu ibu kota yang memiliki penduduk paling padat di Indonesia, selain Jakarta dan juga Bandung. Bukan hanya warga Surabaya saja yang membuat penduduk di sini sangat banyak, tetapi juga semakin banyaknya pendatangnya yang turut memenuhi ibu kota dari Jawa Timur ini. Tentu saja kepadatan penduduk ini adalah salah satu faktor yang membuat kemacetan terus merajalela di Surabaya ini.

Kemacetan di jalan raya sudah bukan lagi menjadi hal yang aneh di Surabaya. Banyaknya pengguna kendaraan pribadi dari pada kendaraan umum menjadi penyebab lainnya dari kemacaetan ini. Selain itu, penyebab lainnya pula adalah masih adanya lahan parker yang menggunakan jalan raya. Tentu saja, jalanan yang tadinya dibuat untuk 2 atau 3 mobil, akan semakin sempit apabila salah satu bagiannya digunakan sebagai lahan parker sebuah tempat wisata atau tempat yang selalu ramai akan pengunjung.

Untuk mengatasi masalah ini, pihak pemerintah kota Surabaya, kini sedang membicarakan tentang pembuatan gedung khusus untuk parkir yang bertingkat. Tentu saja hal ini bisa menjadi jawaban dan solusi dari masalah kemacetan yang terjadi di Surabaya. Selain itu, untuk tempat-tempat hiburan dan juga tempat yang sering dikunjungi orang, diwajibkan membuat lahan parkkir khusus bertingkat. Jadi, tidak akan ada lagi mobil yang parkir di pinggir jalan, ataupun mobil yang mengantri masuk ke tempat tersebut untuk berebut lahan parkir.

park-and-ride-gedung-solusi-kemacetan-di-surabaya2

Di sisi lain, dengan adanya lahan pakir khusus bertingkat, kini tidak akan ada lagi kemacetan di tempat-tempat hiburan tersebut.

Baca juga : Berita terkini Surabaya

Pihak pemerintah kini sedang membuat program pembangunan gedung yang diberi nama Park and Ride. Gedung ini dibuat khusus untuk menjadi lahan parkir khusus untuk tempat-tempat hiburan di sekitarnya. Pihak pemerintah kini sedang membuat dua gedung Park and Ride. Gedung ini kini sudah mencapai 60%, dan direncanakan pada tahun 2017 nanti sudah bisa digunakan oleh warga Surabaya.

Diperkirakan, gedung ini bisa mencapai 244 sepeda motor dan 83 mobil, yang terdiri lantai I 244 motor dan 4 mobil, lantai II 36 mobil dan lantai III 43 mobil. Dengan kapasitas tersebut, tentu saja pihak pemerintah berharap semoga cara ini benar-benar bisa jadi solusi yang baik untuk mengatasi masalah kemacetan di Surabaya.

Beberapa Komunitas Melakukan Aksi Demo Perlindungan Satwa Liar

Beberapa Komunitas Melakukan Aksi Demo Perlindungan Satwa Liar

Beberapa Komunitas Melakukan Aksi Demo Perlindungan Satwa Liar

Demo besar-besaran terjadi di depan Gedung Balai Pemuda, Surabaya, pada hari Rabu Kemarin. Aksi demo besar—besaran ini kurang lebih terjadi karena maraknya penembakan satwa liar oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Walaupun satwa ini bersifat liar atau tidak dimiliki oleh siapapun, namun hakikatnya bukan berarti bisa di tembak sembarangan dengan menggunakan senapan angin. Hal ini merupakan tindakan yang sangat tidak bertanggung jawab dan tidak menghargai atas sesame mahkluk hidup.

Sebenarnya, masalah penembakan dengan senapan angin ke pada satwa liar ini sudah berangsur-angsur selama beberapa tahun kebelakang. Beberapa tindakan pemerintah pun sudah dilakukan untuk mencegah dan juga mengurangi masalah penembakan satwa liar ini. Namun, sampai saat ini, masih saja ada masalah serupa yang bermunculan, dan tentu saja bagi para pecinta satwa, hal ini merupakan masalah yang sangat besar untuk mereka.

Dalam rangka untuk meminta perlindungan untuk satwa-satwa liar, beberapa perwakilan dari komunitas pecinta dan pemerhati satwa, turut berdatangan dalam aksi demo tersebut. Sebut saja komunitas seperti Centre for Orangutan Protection (COP), Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Animals Indonesia, International Animal Rescue (IAR), Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF), Orangutan Information Centre (OIC), Orangutan Land Trust (OLT), With Compasion and Soul (WCS), Orangutan Outreach, Paguyuban Pengamat Burung Jogjakarta (PPBJ), dan Orangutan Veterinary Aid (OVAID) berdatangan untuk turut berpartisipasi dalam aksi demo tersebut.

beberapa-komunitas-melakukan-aksi-demo-perlindungan-satwa-liar2

Aksi demo yang terjadi tepat di hari Rabu kemarin tersebut berjalan aman dan tentram, tidak ada aksi rusuh atau kekerasan yang terjadi pada demo tersebut. Para pihak keamanan pun hanya datang untuk memperhatikan dan mengawasi aksi demo tersebut, tanpa harus berhadapan langsung dengan para pendemo.

Inti dari aksi demo tersebut kurang lebih adalah tentang perlindungan satwa liar. Mereka ingin bagaimanapun caranya, masalah penembakan satwa liar dengan senapan angin ini harus segera dihentikan. Tentu saja beasaskan saling menghargai sesame mahkluk hidup, satwa memang sudah seharusnya hidup secara liar. Tapi, bukan berarti penembakan dengan senapan angin menjadi solusi yang baik untuk mereka. Sebenarnya ada cara lain yang lebih manusiawi untuk dilakukan.

Bahkan, pihak-pihak dari komunitas yang datang tersebut, siap membantu pemerintah untuk turun langsung dalam perlindungan satwa liar. Hal ini dianggap sebagai kewajiban mereka sebagai pemerhati dan pecinta hewan, untuk ikut langsung dalam aksi melindungi keberlangsungan hidup dari satwa-satwa tersebut.