Kasus tentang pembunuhan jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi di kedutaan besar Arab Saudi di Turki memang menjadi salah satu pemberitaan yang menyedot perhatian dunia. Memang peristiwa ini masih menimbulkan beberapa miseteri yang masih belum terungkap hingga saat ini.
Baik Arab Saudi maupun Turki keduanya mengeluarkan pendapat yang tak jarang berbeda terkait permasalahan jurnalis Jamal Khashoggi.
Jamal Khashoggi merupakan jurnalis senior yang memang tak lagi menetap di Arab Saudi. Jamal hidup di Amerika Serikat dan menjadi jurnalis disana dan sangat sering melontarkan kritik khususnya kepada Kerajaan Saudi. Sebelum tewas, Jama mengurus dokumen untuk menikahi kekasihnya di konsulat Arab Saudi yang berada di Turki. Sejak berada disana, Jamal akhirnya dikabarkan sempat menghilang sebelum pada akhirnya dipastikan telah meninggal dunia.
Ada sejumlah spekulasi terkait cara pembunuhan ini, tetapi, Putra Mahkota Arab Saudi dituding sebagai dalang atas pembunuhan jurnalis senior ini.
Meskipun pihak kerajaan Saudi telah menolak tuduhan ini, tetapi tak sedikit yang mempercayai bahwa memang benar ada peran besar Mohammed bin Salman atau MBS terkait pembunuhan ini.
Akan di demo warga Tunisia
MBS dijadwalkan akan datang ke Tunisia untuk sejumlah agenda. Tetapi, kedatangan MBS ini ternyata banyak mendapat tentangan dari warga negara Tunisia termasuk beberapa elit politisi negara tersebut.
Menurut Mantan pemimpin Partai al-Irada, Tarek Kahlawi – kunjungan MBS ke istana Tunisia merupakan hal yang memalukan mengingat apa yang dilakukan terhadap Yaman serta dugaan atas keterlibatan MBS atas pembunuhan Jamal Khashoggi.
Atas kunjungan yang dijadwalkan pada 27 November mendatang, rakyat Tunisia telah bersiap untuk melakukan demonstrasi terhadap MBS terkait dengan dugaan otak dibalik pembunuhan Jamal Khashoggi dan juga keterlibatan perang Saudi di Yaman.
CIA yang merupakan badan inteligen AS sebelumnya telah mengklaim memiliki bukti kuat atas keterlibatan MBS terkait pembunuhan Khashoggi. Tudingan ini juga telah dipublikasi The Washington Post.
Meskipun CIA telah mengklaim memiliki bukti keterlibatan MBS, tetapi Presiden Donald Trump mengatakan CIA belum seratus persen selesai melakukan penyelidikan. Hal ini secara tidak langsung membantah tuduhan CIA atas keterlibatan MBA.