Peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 mulai menemui titik terang. Dua hari lalu, kotak hitak telah berhasil ditemukan dan saat ini masih dalam tahap penyeledikian. Selain itu, sudah ada beberapa korban pesawat naas tersebut yang teridentifikasi.
Pencarian korban JT 610 sendiri masih terus dilakukan oleh pihak berwenang. Beberapa potongan barang-barang korban yang ditemukan telah dinaikkan ke darat dan bagi keluarga yang mencari korban bisa membantu dengan mengidentifikasi dari barang yang ditemukan di tempat pengumpulan barang-barang.
Proses pencarian terus dilakukan, pihak Lion Air juga baru saja mengajak keluarga dari korban Lion Air JT 610 untuk melakukan doa bersama. Doa bersama ini sendiri dilakukan secara tertutup oleh pihak Lion Air bersama keluarga korba pesawat tersebut. Doa bersama ini dipimpin oleh salah satu tokoh agama, dan ini diharapkan bisa menjadi salah satu cara untuk menenangkan keluarga korban.
Dalam acara doa bersama itu juga terdapat konseling dan pendampingan psikologis, pembaruan informasi terkini, konsultasi kelengkapan berkas persyaratan klaim asuransi.
Dukungan pihak Lion Air kepada keluarga korban
Diadakannya doa bersama oleh Lion Air bersama para keluarga korban di pesawat JT 610 tersebut merupakan salah satu langkah kongkrit dari pihak Lion Air yang tak mau lepas tangan terhadap keluarga para korban.
Temuan kotak hitam diharapkan bisa memberikan informasi lebih jelas mengenai apa permasalahan yang sebenarnya terjadi sehingga membuat pesawat Lion Air tersebut bisa jatuh padahal pesawat tersebut masih berumur sangat muda.
Pencarian demi pencarian pun terus dilakukan oleh Tim SAR dari berbagai elemen. Beberapa nama korban sudah berhasil di-identifikasi dan informasi terus diperbaharui mengenai nama-nama korban yang sudah ditemukan dan telah berhasil di-identifikasi.
Tim medis sendiri melakukan metode identifikasi primer melalui sidik jari dan rekam medis. Dengan bantuan medis, korban bisa di-identifikasi dengan cepat sehingga jasad-nya bisa diserahkan kepada keluarga korban yang kebanyakan sudah pasrah terhadap nasib keluarganya yang menumpangi pesawat tersebut.