Baru-baru ini, beredar video oknum Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang melakukan pembakaran bendera yang terdapat kalimat Tauhid. Pembakaran ini disinyalir terjadi di daerah Garut, dan tindakan tersebut menimbulkan polemik di masyarakat. Kabar terbaru, 3 orang oknum Banser diberitakan telah diamankan guna menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut.
Sebelumnya, ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa bendera yang dibakar pada video yang viral itu merupakan bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). HTI sendiri merupakan Ormas yang sudah dibubarkan oleh pemerintah karena dianggap menyebarkan paham sistem kenegaraan dan ingin mengagnti Pancasila sebagai ideologi resmi Indonesia saat ini.
Gus Yaqut panggilan akrab Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa pembakaran bendera itu kini dimanipulasi sehingga dianggap sebagai pembakaran bendera Tauhid. Panglima tertinggi Banser ini juga mengatakan bahwa masyarakat luas pasti sudah mengetahui bahwa bendera yang dibakar merupakan bendera HTI dan hal itu tidak bisa disangkal.
Lebih lanjut Gus Yaqut meniali bahwa jejak digital seperti banyaknya video yang beredar tentang HTI dengan bendera yang dibakar tak bisa menyangkal bahwa memang bendera yang dibakar merupakan bendera yang biasa digunakan oleh HTI.
Tetap menyayangkan tindakan pembakaran bendera
Meskipun Gus Yaqut tidak mengamini bahwa bendera yang dibakar merupakan bendera Tauhid, tetapi ia tetap menyayangkan aksi dari anggotanya yang membakar bendera dan viral di internet saat ini.
Ada pun ia menghimbau jika menemukan kasus penemuan bendera yang diduga milik Ormas HTI untuk tidak melakukan pembakaran seperti yang viral saat ini. Gus Yaqut menghimbau anggotanya jika menemukan bendera sejenis untuk menyerahkan pada pihak berwenang, bukan melakukan pembakaran seperti yang sedang viral.
Di internet khususnya di Twitter, tagar #BubarkanBanser pun sempat menjadi Trending Topic di Indonesia. Viral tagar ini merupakan bentuk protes yang dilakukan oleh warganet terhadap tindakan oknum Banser yang dianggap sudah melecehkan kalimat Tauhid dengan cara membakarnya.
Menanggapi viralnya tagar #BubarkanBanser di Twitter, Gus Yaqut memaklumi kemarahan banyak orang.
Bagaimana pun, polemik ini semoga bisa terselesaikan dengan baik sehingga tidak menimbulkan permasalahan baru.