Penyebar Hoax Gempa Bumi Ditangkap di Riau

Penyebar Hoax Gempa Bumi Ditangkap di Riau

Kepolisian Riau telah menangkap seorang wanita yang diidentifikasi sebagai MA, yang tinggal di distrik Marpoyan Damai di Pekanbaru, karena diduga menyebarkan berita palsu tentang potensi gempa kuat di media sosial.

Kepala Detektif Sr. Comr. Gidion Arif Setyawan mengatakan pada hari Kamis bahwa MA telah membagikan berita palsu bahwa gempa berkekuatan 8,6 diperkirakan akan menghantam Jawa di halaman Facebook pada 25 September, 29 September dan 2 Oktober.

“Bumi menjadi lebih lemah karena mendukung bangunan dan infrastruktur yang terus dikembangkan. Sebagai konsekuensinya, bencana alam terus menghantam planet ini. Hari kiamat semakin dekat, ”kata MA di salah satu posnya, menambahkan bahwa gempa bumi baru-baru ini yang mengguncang berbagai daerah di negara itu adalah pengingat dari Tuhan.

“Tolong bertobat dan minta pengampunan Tuhan, Anda pengkhianat negara,” lanjutnya tanpa menyebut nama.

Hoax memicu kegemparan publik

Gidion mengatakan status Facebook MA telah memicu kegemparan publik, mendorong polisi untuk mengambil tindakan hukum terhadap dirinya.

“Tidaklah tepat untuk menyebarkan hoax tentang bencana alam di tengah kesedihan [setelah gempa bumi Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah]. Ini seperti mencoba menggosok garam ke luka korban, ”katanya.

Hoax memang masih menjadi momok yang begitu mematikan untuk era saat ini. Kabar bohong alias hoax tak jarang menjadi salah satu cara yang digunakan oleh sekelompok atau seseorang dengan berbagai motif. Tentunya dengan motif apa saja, hoax bukan merupakan sesuatu perbuatan yang diperkenankan apalagi lagi menggunakan isu bencana alam sebagai hoax apalagi Sulteng baru saja terkena bencana gempa bumi dan tsunami.

Berita bohong dengna maksud apa pun membuat keresahan dan kegemparan publik. Ini juga ditambah dengan minimnya pengetahuan masyrakat untuk mencari tahu mengenai kebenaran dari sebuah kabar.

Selain hoax bencana alam ini, Indonesia juga dihebohkan dengan hoax yang dibuat oleh salah satu aktivis HAM Indonesia, Ratna Sarumpaet. Ia membuat cerita bahwa ia menjadi korba penganiayaan sejumlah orang, ini sempat membuat gempar Indonesia. Tak berselang lama, Ratna akhirnya mengakui bahwa kabar ini hanyalah karangan dirinya – f