Jokowi Mendapat Sekutu Baru dari Kubu Prabowo

Jokowi Mendapat Sekutu Baru dari Kubu Prabowo

Presiden Joko Widodo memiliki sekutu baru. Dia adalah Muhammad Zainul Majdi, yang dikenal luas sebagai Tuan Guru Bajang (TGB), gubernur Nusa Tenggara yang populer yang telah bergabung dengan kampanye Prabowo Subianto untuk pemilihan presiden 2014.

TGB sama sekali bukan sekutu pertama Prabowo yang membelot ke kubu Jokowi menjelang pemilihan presiden 2019, tetapi dia bisa dibilang salah satu sekutu terpenting yang bisa diraih Jokowi untuk memastikan terpilihnya kembali.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jokowi (PDI-P) menyambut keputusan TGB, mengatakan dukungannya dapat secara signifikan meningkatkan elektabilitas Jokowi, terutama di kalangan pemilih Muslim di Nusa Tenggara Barat, sebuah kubu Prabowo.

Pada tahun 2014, Prabowo memenangkan 72 persen suara di provinsi ini. Dengan TGB sekarang di sisinya, Jokowi diharapkan untuk mempersempit celah dengan Prabowo.

TGB juga bisa membantu Jokowi menangkis kampanye politik apa pun untuk menimbulkan keraguan atas kepercayaannya sebagai seorang pemimpin Muslim. Gubernur memegang gelar dalam teologi Islam dan tafsir Al-Azhar dari Universitas Al-Azhar yang bergengsi.

Dengan mandatnya sebagai gubernur dan seorang cendekiawan Muslim, TGB telah disadap sebagai calon presiden yang mungkin oleh kelompok-kelompok Islam yang terkait dengan demonstrasi sektarian terhadap mantan gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Kami berharap bahwa […] dukungan TGB untuk Jokowi akan memperkuat akar rumput,” kata eksekutif PDI-P Hendrawan Supratikno pada Kamis, dikutip oleh tempo.co.

TGB menyatakan dukungannya untuk pemilihan kembali Jokowi pada hari Rabu, dengan mengatakan bahwa Jokowi pantas mendapatkan hukuman lain. “Saya pikir lima tahun tidak cukup untuk mewujudkan seluruh visi dan misi dari program. Ini membutuhkan waktu sekitar dua periode.”

Keputusannya telah mengorbankan dukungan Islamis dan memicu rumor dia sekarang dianggap sebagai pasangan Jokowi.

Jokowi dikatakan mencari kandidat wakil presiden dengan latar belakang militer atau Islam untuk mengimbangi citranya sebagai calon non-militer dan nasionalis.

Jokowi belum menyebutkan nama kandidat Wakil-nya, dengan hanya beberapa minggu sebelum Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuka pendaftaran untuk pemilihan presiden, pada bulan Agustus.

Seorang politisi top yang dekat dengan Presiden, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan Jokowi telah mempertimbangkan TGB tetapi kemungkinan akan memilih tokoh Nahdlatul Ulama (NU) sebagai pasangannya sebagai gantinya.

NU adalah kelompok Islam terbesar di Indonesia. TGB, sementara itu, adalah kepala Nahdlatul Wathan, sebuah kelompok Islam lokal di Nusa Tenggara Barat.