Waring Kali Item Penuh Sampah dan Puntung Rokok

Waring Kali Item Penuh Sampah dan Puntung Rokok

Waring Kali Item Penuh Sampah dan Puntung Rokok

Sebuah jaring nilon hitam raksasa(waring) yang meliputi Sungai Sentiong, yang dijuluki Kali Item(Sungai Hitam), di Kemayoran, Jakarta Utara, telah dirusak oleh sampah dan puntung rokok yang terperangkap hanya beberapa hari setelah pemasangan.

Setidaknya 10 air mata dengan berbagai ukuran telah terlihat di jaring sepanjang 689 meter, dan sampah seperti botol air, bungkus rokok dan daun kering sudah mulai menumpuk di atasnya.

Pemerintah kota menghabiskan Rp. 580 juta untuk membeli waring, yang dimaksudkan untuk menutupi polusi dan bau sungai dari para pengunjung Asian Games yang dijadwalkan tiba di Jakarta minggu depan. Sungai Sentiong terletak di seberang desa atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Gubernur Anies Baswedan juga memerintahkan penempatan lampu hias di atas jaring.

Namun, penduduk di daerah itu mulai membuang sampah mereka ke waring, menurut Saiful, yang tinggal di dekat sungai.

Di malam hari, banyak orang berkeliaran di sini. Mereka akan membuang sampah mereka ke pusat jaring, dan puntung rokok mereka juga telah merobek beberapa bagian dari jaring, ”kata Saiful pada hari Rabu sebagaimana dilaporkan oleh kompas.com.

Sementara itu, Dinas Sumber Daya Air Jakarta sudah mulai menggunakan teknologi aerator dan nano bubble untuk membersihkan sungai, meski hasilnya tidak signifikan. Kota ini berencana untuk menambah lebih banyak mesin aerator segera.

Banyak mendapat kritik

Ada pun solusi yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta banyak mendapat kritikan. Banyak orang yang menyayangkan pemasangan waring ini dan bukannya mencoba untuk membersihkan Kali Item sebelum even Asian Games pada tanggal 18 Agustus 2018 mendatang.

Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta sendiri mengatakan bahwa pemasangan waring ini merupakan solusi alternatif dan jangka pendek. Pemerintah pusat sendiri akhirnya turut turun tangan untuk mengatasi permasalahan yang berada dekat dengan wisma atlet tersebut.

Sebagai tuan rumah, permasalahan di Jakarta memang terbilang cukup sulit diatasi khususnya dengan perhelatan Asian Games yang sebentar lagi dilangsungkan. Banyak warganet yang meragukan kapabilitas dari Gubernur DKI Jakarta yang menganggap tidak bijak dalam menangani permasalahan Kali Item.

BPJS Cabut Layanan Kemoterapi, Pasien Menggugat

BPJS Cabut Layanan Kemoterapi, Pasien Menggugat

BPJS Cabut Layanan Kemoterapi, Pasien MenggugatBadan Perawatan Kesehatan dan Jaminan Sosial (BPJS Kesehatan) bergerak untuk menghentikan obat-obatan kemoterapi kanker payudara trastuzumab (Herceptin) dari daftar cakupannya telah membuat pasien kecewa dan mendorong seseorang untuk mengajukan gugatan.

BPJS telah berhenti mencakup trastuzumab untuk pasien yang dirawat di bawah skema Asuransi Kesehatan Nasional Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang didanai negara sejak 1 April, dengan alasan bahwa keefektifan obat tidak terbukti secara empiris.

Pasien Juniarti, 46, dari Jakarta Timur ditolak akses ke obat setelah dia didiagnosis dengan kanker payudara HER2 + pada bulan Mei. Setelah mastektomi pada bulan Juni, dokternya tetap memberikan trastuzumab. Mengetahui bahwa itu tidak akan ditutupi oleh negara, ia memutuskan untuk menjalani kemoterapi tanpa obat yang diresepkan.

Percaya bahwa trastuzumab sangat penting untuk kelangsungan hidupnya, Juniarti dan suaminya Edy Haryadi telah memutuskan untuk mengajukan gugatan terhadap BPJS karena menolak jaminan aksesnya pada obat itu. Dia juga akan menuntut Presiden Joko Widodo karena membiarkan BPJS menghentikan pertanggungan.

Menurut undang-undang yang berlaku, kepala BPJS melapor langsung kepada presiden. Hanya presiden yang dapat menghentikan kebijakan serampangan BPJS […]. Dia tidak bisa mencuci tangannya dengan bersih [dari hal ini], ”kata Edy.

Tanpa obat ini, istri saya dapat bertahan hidup hanya 1,5 tahun, tetapi dengan obat, dia bisa memiliki harapan hidup lebih dari 10 tahun,” klaimnya.

Kepercayaannya pada obat itu terinspirasi oleh kisah hidup Aryanthi Baramuli, kepala Pusat Dukungan Informasi Kanker, yang didiagnosis dengan jenis kanker yang sama seperti Juniarti.

Saya diobati dengan obat pada 2004, dan saya masih hidup sehat sampai sekarang,” kata Aryanthi kepada The Jakarta Post.

Dia mengatakan organisasinya telah mengirim surat resmi ke Dewan Pertimbangan Klinis (DPK), mempertanyakan rekomendasi mereka bahwa BPJS menghapus obat, tetapi DPK belum menjawab pertanyaan itu.

Masyarakat, terutama organisasi pasien, sangat membutuhkan informasi yang benar, karena keputusan ini membuat pasien merasa tidak aman,” kata Aryanthi.

Sementara itu, BPJS mengklaim keputusannya untuk menyeberang trastuzumab dari daftar obat pengobatan kanker didasarkan pada penelitian ilmiah.

DPK telah menyimpulkan bahwa menyediakan trastuzumab untuk pasien kanker payudara tidak dapat dibenarkan,” kata juru bicara BPJS Nopie Hidayat kepada Post baru-baru ini.

Komitmen kami adalah memastikan bahwa pasien diberikan perawatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan medis mereka,” katanya.

Nopie menekankan bahwa keputusan untuk menghapus trastuzumab dari daftar cakupannya tidak akan menolak akses pasien ke pengobatan kanker payudara, karena obat-obatan alternatif yang diakui oleh formularium nasional masih tertutup.

Dokter yang bertanggung jawab atas pasien akan meresepkan obat untuk terapi kanker payudara sesuai dengan kondisi klinis pasien,” katanya.

Nopie menambahkan bahwa BPJS melibatkan Kementerian Kesehatan, DPK, dan Tim Pengendalian Mutu dan Biaya dalam keputusannya.

Obat efektif kanker payudara stadium awal

Onkologis Ronald Hokum mengatakan trastuzumab adalah pengobatan yang efektif untuk kanker payudara stadium awal dan kanker payudara metastatik stadium-4. Dia menambahkan bahwa obat itu juga termasuk dalam Daftar Obat Esensial Model Organisasi Dunia Kesehatan.

Trastuzumab adalah antibodi monoklonal yang telah disetujui sebagai salah satu solusi kanker payudara HER2 + stadium 4 [metastasis] di AS sejak 1998. Di Indonesia, telah digunakan sejak 2003,” kata Ronald.

Ronald mengatakan, obat yang diberikan melalui suntikan dengan kemoterapi, dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan menstimulasi respon sistem kekebalan.

Menurut Ronald, biaya trastuzumab sekitar Rp 9,8 juta untuk botol 440 miligram, yang akan menelan biaya pasien sekitar Rp 80 juta untuk perawatan delapan seri.

Terapi kanker payudara untuk mengobati HER2 + kanker payudara stadium 4 yang disebutkan dalam keputusan Kementerian Kesehatan 2017 tentang formularium nasional hanya menyebutkan trastuzumab dan lapatinib, sehingga tidak akurat jika BPJS mengatakan ada banyak obat alternatif selain trastuzumab,” katanya.

Atlet Lari Asal NTB Harumkan Nama Indonesia

Atlet Lari Asal NTB Harumkan Nama Indonesia

Atlet Lari Asal NTB Harumkan Nama Indonesia

Bagi sebagian orang, doa orang tua berarti dunia, dan ini persis dengan sprinter muda Indonesia Lalu Mohammad Zohri, yang mengguncang 2018 Kejuaraan Dunia IAAF U20 dengan merebut medali emas 100 meter putra di Finlandia pada Rabu setelah mencatat waktu 10.18 detik .

Zohri, 18, berasal dari keluarga petani yang rendah hati dan lutung. Ia lahir dan dibesarkan di desa Pemenang Barat di Lombok Utara, sekitar 60 kilometer dari ibukota provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ayahnya, Lalu Ahmad Yani, meninggal tahun lalu, sementara ibunya Saeriyah meninggal pada 2015. Zohri memiliki tiga saudara kandung yang lebih tua, tetapi salah satu dari mereka juga meninggal.

Tetangga Muhammad Amir, 56, mengungkapkan bahwa teman baiknya, Yani, pernah berkata bahwa ia telah berdoa agar Zohri menjadi bintang dunia. Doa-doa ayah dijawab di Tampere, Finlandia, pada hari Rabu.

Sprinter dikenal sebagai anak yang penuh gairah bagi keluarga dan teman-temannya. Adik bapal Baiq Fazilah, 29, mengatakan bahwa saudaranya adalah orang yang pendiam, yang akan selalu menemukan solusi sendiri untuk masalah-masalahnya.

[Zohri] adalah anak yang sangat baik. Kami sangat bangga melihat dia menjadi juara dunia, ”kata Fazilah, Jumat.

Namun, dengan latar belakangnya yang kurang mampu, Zohri tidak pernah menikmati kemewahan pelatihan yang layak.

Fazilah mengatakan pelari itu tidak memiliki sepatu. “Dia tidak pernah meminta banyak. Dia berlatih tanpa alas kaki karena dia tidak punya sepatu. ”

Seperti dapat dilihat, kerja kerasnya telah membuahkan hasil. Dengan bakat dan pekerjaannya yang tak ada habisnya, Zohri melakukan perjalanannya di dunia dengan pindah ke Mataram pada awal 2016. Di ibu kota provinsi, Zohri terdaftar di pusat pendidikan dan pelatihan NTB untuk siswa (PPLP), saat bersekolah di SMA 2 negara bagian.

Sejak pindah ke Mataram, Zohri telah tinggal di asrama, dan sejak ayahnya meninggal, rumahnya kosong karena kedua saudaranya bekerja di pulau lain, Gili Trawangan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga NTB Husnanindiaty Nurdin menjelaskan bahwa bakat Zohri pertama kali terlihat pada tahun 2015.

Kami melihat potensinya ketika dia bersaing dalam lomba tingkat provinsi di Mataram. Kami segera mendekati Zohri dan memberinya tempat di PPLP, ”tambahnya.

Pada 2017, Zohri memulai perjalanan baru sebagai atlet nasional, kata Husnanindiaty. “Zohri seperti berlian yang kami temukan di Lombok.”

Ketika kemenangan Zohri menjadi viral, berbagai pihak mulai memperhatikan kesejahteraan atlet. Beberapa pejabat berkunjung ke rumah atlet untuk memberikan dukungan.

Mendapat perhatian Presdien Jokowi

Di Palembang, Sumatra Selatan, Presiden Joko Widodo mengatakan ia telah memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membangun sebuah rumah untuk Zohri di NTB.

Di Jakarta, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi melakukan panggilan telepon ke Zohri seperti disaksikan oleh pers. Imam memberi selamat kepada pelari itu atas prestasinya dan berharap lebih banyak lagi.

Sebagai tanggapan, Zohri, yang akan berkompetisi dalam Asian Games mendatang, mengatakan: “Insya Allah saya akan(melakukan yang terbaik).”

Jokowi Mendapat Sekutu Baru dari Kubu Prabowo

Jokowi Mendapat Sekutu Baru dari Kubu Prabowo

Jokowi Mendapat Sekutu Baru dari Kubu Prabowo

Presiden Joko Widodo memiliki sekutu baru. Dia adalah Muhammad Zainul Majdi, yang dikenal luas sebagai Tuan Guru Bajang (TGB), gubernur Nusa Tenggara yang populer yang telah bergabung dengan kampanye Prabowo Subianto untuk pemilihan presiden 2014.

TGB sama sekali bukan sekutu pertama Prabowo yang membelot ke kubu Jokowi menjelang pemilihan presiden 2019, tetapi dia bisa dibilang salah satu sekutu terpenting yang bisa diraih Jokowi untuk memastikan terpilihnya kembali.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jokowi (PDI-P) menyambut keputusan TGB, mengatakan dukungannya dapat secara signifikan meningkatkan elektabilitas Jokowi, terutama di kalangan pemilih Muslim di Nusa Tenggara Barat, sebuah kubu Prabowo.

Pada tahun 2014, Prabowo memenangkan 72 persen suara di provinsi ini. Dengan TGB sekarang di sisinya, Jokowi diharapkan untuk mempersempit celah dengan Prabowo.

TGB juga bisa membantu Jokowi menangkis kampanye politik apa pun untuk menimbulkan keraguan atas kepercayaannya sebagai seorang pemimpin Muslim. Gubernur memegang gelar dalam teologi Islam dan tafsir Al-Azhar dari Universitas Al-Azhar yang bergengsi.

Dengan mandatnya sebagai gubernur dan seorang cendekiawan Muslim, TGB telah disadap sebagai calon presiden yang mungkin oleh kelompok-kelompok Islam yang terkait dengan demonstrasi sektarian terhadap mantan gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Kami berharap bahwa […] dukungan TGB untuk Jokowi akan memperkuat akar rumput,” kata eksekutif PDI-P Hendrawan Supratikno pada Kamis, dikutip oleh tempo.co.

TGB menyatakan dukungannya untuk pemilihan kembali Jokowi pada hari Rabu, dengan mengatakan bahwa Jokowi pantas mendapatkan hukuman lain. “Saya pikir lima tahun tidak cukup untuk mewujudkan seluruh visi dan misi dari program. Ini membutuhkan waktu sekitar dua periode.”

Keputusannya telah mengorbankan dukungan Islamis dan memicu rumor dia sekarang dianggap sebagai pasangan Jokowi.

Jokowi dikatakan mencari kandidat wakil presiden dengan latar belakang militer atau Islam untuk mengimbangi citranya sebagai calon non-militer dan nasionalis.

Jokowi belum menyebutkan nama kandidat Wakil-nya, dengan hanya beberapa minggu sebelum Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuka pendaftaran untuk pemilihan presiden, pada bulan Agustus.

Seorang politisi top yang dekat dengan Presiden, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan Jokowi telah mempertimbangkan TGB tetapi kemungkinan akan memilih tokoh Nahdlatul Ulama (NU) sebagai pasangannya sebagai gantinya.

NU adalah kelompok Islam terbesar di Indonesia. TGB, sementara itu, adalah kepala Nahdlatul Wathan, sebuah kelompok Islam lokal di Nusa Tenggara Barat.

Khofifah Menang Pilgub Jatim Versi Hitung Cepat

Khofifah Menang Pilgub Jatim Versi Hitung Cepat

Khofifah Menang Pilgub Jatim Versi Hitung Cepat

Khofifah Indar Parawansa bersama pasangannya Emil Elestianto Dardak menang dalam pemilihan gubernur(Pilgub) Jawa Timur(Jatim) 2018 versi hitung cepat berbagai badan survei yang ada. Pasangan ini mengalahkan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno dengan perolehan yang cukup ketat.

Memang hasil resmi belum dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum(KPU), tetapi dari hasil perhitungan cepat berbagai lembaga yang tidak banyak perbedaan kemungkinan besar hasil ini pun sesuai dengan perhitungan resmi yang akan dikeluarkan oleh KPU.

Khofifah sendiri menjabat sebagai menteri di era pemerintahan Jokowi-JK. Sebelum memutuskan untuk maju di Pilgub Jatim 2018, Khofifah memutuskan untuk mundur dari jabatan sebelumnya dan akhirnya mendaftarkan diri dari Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional, Partai NasDem, dan Partai Hanura.

Disisi lain, Gus Ipul didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerindra, dan Partai Keadilan Sejahtera.

Hasil Pilkada Jawa untuk Pilpres 2019

Banyak yang mengatakan bahwa Pilkada 2018 ini merupakan pemanasan dari laga yang sebenarnya akan terjadi satu tahun lagi. Ya, Pilpres 2019 akan segera terjadi dan ini menjadi langkah awal dari dimulai pesta demokrasi 5 tahunan tersebut.

Pulau Jawa yang saat ini masih menjadi populasi terbesar di Indonesia menjadi parameter dasar bagi kekuatan petahana Joko Widodo dan pesaingnya Prabowo Subianto dan nama lain yang mungkin akan muncul menjelang Pilpres 2019.

Partai yang jelas-jelas sudah mengatakan ingin menantang Jokowi di Pilpres 2019 lalu seperti Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sosial nyatanya harus bernasib kurang beruntung i Pilkada 2018. Calon-calon yang diusung oleh kedua partai tersebut baik di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur semuanya tumbang. Ini memang menarik khususnya untuk provinsi Jawa Barat yang pada 10 tahun terakhir dimenangkan oleh pasangan yang diusung oleh Partai Keadilan Sosial dan Gerindra.

Dengan hasil Pilkada 2018 ini, maka peta persaingan politik di 2019 dinilai akan lebih dinamis lagi. Hal ini juga tergambar dari pasangan yang diusung oleh PDI-P dimana merupakan partai dari Joko Widodo yang juga banyak mengalami kekalahan diberbagai Pilkada 2018.