PPP Siap Bantu Jokowi Lawan Ujaran Kebencian

PPP Siap Bantu Jokowi Lawan Ujaran KebencianMenggarisbawahi dukungannya untuk Presiden Joko Widodo di pemilihan presiden 2019 nanti, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah mengatakan pihaknya siap untuk melawan setiap ujaran kebencian berdasarkan afiliasi kelompok etnis, agama, ras atau sosial (secara kolektif disebut ke Indonesia dengan akronim SARA) yang mungkin diarahkan pada Presiden oleh lawan-lawan politik.

Ketua PPP Romahurmuziy menyatakan sebanyak mungkin pada Pertemuan Kerja Nasional Ulama (Munas) kedua di Semarang pada hari Jumat.

“Pak Jokowi masih sering digambarkan sebagai pemimpin yang pro-Cina dan komunis dan anti-Islam. Ulama [yang menghadiri Munas] memiliki perspektif sendiri tentang label yang melekat pada Pak Jokowi. Mereka semua setuju bahwa sebagian besar label itu bersifat memfitnah. Yang penting sekarang adalah bagaimana kita bisa melawan pidato kebencian semacam itu dan memberikan dukungan [kepada Jokowi], ”kata Romarhurmuziy.

Romahurmuziy mengatakan pemilihan presiden 2019 akan menjadi pertandingan ulang antara Jokowi dan pesaing terkuatnya, Prabowo Subianto.

“Oleh karena itu, kami, dari PPP, menyerukan semua partai politik dan elemen kemasyarakatan untuk mengadakan pemilihan presiden yang beradab, bermartabat dan bebas dari pidato kebencian SARA,” kata Romahurmuziy.

Ketika ditanya apakah ia akan mencalonkan dirinya sebagai pasangan Jokowi, Romahurmuziy menolak menjawab. “Terserah para ulama partai untuk membuat keputusan tentang hal itu,” katanya.

Membahas calon Jokowi

Munas di Semarang membahas persyaratan tokoh-tokoh yang dianggap cocok untuk dijalankan bersama Jokowi sebagai kandidat wakil presiden.

“Ini juga akan tergantung pada Pak Jokowi yang dianggapnya pantas untuk bergabung dengannya,” kata Romahurmuziy. Pada hari Sabtu, Presiden Jokowi dijadwalkan untuk menghadiri ulang tahun ke 25 PPP.

Ada pun, Jokowi ang merupakan presiden Indonesia saat ini dibeberapa survey dinyatakan memiliki elektibilitas yang tinggi. Kemenangan Jokowi untuk periode kedua merupakan hal yang dianggap memiliki peluang yang sangat besar. Saat ini, hanya Prabowo Subianto, ketua umu, partai Gerindra yang telah secara resmi menyatakan juga ingin bertarung di pilpres 2019 mendatang dan akan menjadi lawan Jokowi di pemilu mendatang.