Presiden Joko Widodo atau lebih akrab disapa Jokowi telah menunjuk Muhammad Sirajuddin atau Din Syamsuddin, mantan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan mantan ketua organisasi Islam terbesar kedua di Indonesia Muhammadiyah, sebagai utusan khusus untuk kerukunan beragama.
Berbicara di Istana Negara di Jakarta pada hari Senin, Jokowi mengatakan bahwa Din akan berupaya meningkatkan kerukunan umat beragama di Indonesia melalui dialog antaragama dan kerja sama, dan berbagi pelajaran berharga tentang keharmonisan agama di negara-negara dan acara-acara di luar negeri.
“Hari ini, saya telah menunjuk Pak Din sebagai utusan khusus Presiden untuk dialog dan karya antar agama. Dia akan mengembangkan kerukunan beragama di Indonesia dan mempromosikannya ke luar negeri,” katanya.
Din mengatakan bahwa dia akan mengerjakan tugas tersebut sebagai layanan ke negara tersebut karena saat ini Indonesia telah mengalami banyak konflik antaragama. Dalam menyelesaikan konflik, dia berjanji untuk memprioritaskan dialog dan kompromi antara pengikut agama.
“Sebenarnya saya telah meminta Presiden Jokowi untuk menunjuk orang lain tapi dia bilang dia membutuhkan saya, saya telah melakukan tugas serupa sebelumnya dan dalam posisi saya saat ini, saya harap saya dapat memiliki efek positif yang lebih kuat,” katanya.
Penunjukkan Din Syamsuddin sebagai perwakilan Presiden dalam bidang kerukunan umat beragama di Indonesia ini menjadi salah satu kabar baik. Ini tak terlepas dari beberapa polemik yang terjadi belakangan ini di Indonesia mengenai beberapa perang statemen sentimen politik dan agama yang terjadi setelah pemilu khususnya setelah pemilu DKI Jakarta.
Setelah kemelut pemilu DKI Jakarta, tindakan dalam pertikaian meskipun lebih banyak dalam dunia online masih terus terjadi. Ini mendapat perhatian khusus dari Presiden Jokowi sehingga menunjuk Din Syamsuddin mengemban tugas untuk perantara antara pemeluk agama yang ada di Indonesia untuk dapat berdialog bersama mencari jalan keluar dari permasalahan yang terjadi dalam negeri.