Farhan Balatif alias Ringgo yang beberapa minggu lalu viral karena menghina Presiden Jokowi juga menantang kepolisian akhirnya terciduk. Ringgo yang merupakan nama samaran yang digunakan oleh Farhan dalam membuat postingan kebencian dan penghinaan terhadap kepala negara dan kepala kepolisian harus berurusan dengan kepolisian akibat ulah yang dilakukannya.
Ringgo dibeberapa postingan di Facebooknya mengatakan cacian serta memposting gambar yang menghina Presiden Jokowi sekaligus menantang pihak kepolisan untuk menangkapnya. Ringgo sendiri berhasil diciduk setelah pihak kepolisian melacak sambungan internet yang digunakan yang ternyata merupakan internet dari wifi tetangganya yang digunakan secara ilegal.
Ada pun Farhat setelah ditangkap oleh kepolisian mengungkapkan alasannya melakukan hal tersebut. Saat ditangkap dan dimintai keterangan oleh wartawan, Farhan mengaku tidak puas dengan kinerja Jokowi sehingga ia melakukan hal tersebut. Dan tindakannya yaitu menghina Presiden Jokowi dikarenkan kemauannya sendiri, ia pun beralasan hal ini adalah ekspresinya karena masa pemerintahan saat ini dianggap gagal.
“Pekerjaan nggak ada, rakyat miskin meningkat. Bahan pangan impor,” jawabnya setelah ditangkap oleh pihak kepolisian. Tindakan ini pun harus dibayar mahal oleh Farhan yang menggunakan nama samaran Ringgo yang akan mendekam ditahanan.
Ada pun kasus sejenis ini bukanlah yang pertama terjadi. Beberapa waktu lalu, hal demikian juga terjadi dan yang menjadi sasaran juga adalah Presiden Jokowi.
Memang akhir-akhir ini, ada beberapa akun yang membuat postingan kebencian sarat akan sara. Pihak kepolisian sendiri terus melakukan pengawasan dalam ranah online untuk memberantas hal seperti menebar kebencian, penyebaran berita hoax dan sejenisnya. Masyarakat sendiri dihimbau untuk turut aktif untuk memberantas penebar kebencian serta berita hoax yang dapat membuat konflik dalam dunia nyata.
Beberapa pihak telah membuat dan menyerukan agar pemberantasan hoax serta penebar kebencian segera diberantas secara cepat. Memang pembiaran dan penanganan yang lama dapat membuat negara menjadi kacau, hanya karena informasi palsu serta hasutan dari orang yang tidak bertanggung jawab.